Hepi B'day (pic: screen shot) |
Pernah merasakan yang namanya ulang tahun? Kalau belum berarti Anda belum cukup umur untuk membaca kisah ini. Segera cuci tangan cuci kaki dan jangan lupa baca do’a ya.? Aamiin..
Dan hari ini kebetulan saya merasakan yang namanya ulang tahun. Kenapa kebetulan? karena memang benar-benar betul menurut catatan sipil saya terlahir pada tanggal yang sama dengan hari ini sekian tahun yang lalu. Jadi bukan sebuah kebohongan publik mengenai kelahiran saya, jadi tidak perlu cari alibi maupun saksi yang menguatkan. Masih menurut catatan juga saya terlahir di hari Jum’at Kliwon sesuai pasaran Jawa. Hari yang menurut orang seram, padahal kebalikannya saya diciptakan jauh dari kata seram, karena sampai detik ini di usia yang sudah cukup matang dan bisa jadi gosong kalau tidak segera dibalik *emang tempe goreng, belum pernah sekali pun ada anak kecil yang menjerit ketakutan melihat wajah saya. Kadang-kadang ada juga sih cewek-cewek abege yang menjerit histeris melihat tampang kiyut unyu-unyu saya ini, maklum lahir Jum’at Kliwon *apa hubungannya coba? #gagal paham. Sebenarnya nggak penting saya lahir Jum’at Kliwon atau Rebo Legi, karena kapan pun lahirnya minumnya tetap air susu ibu *4 sehat 5 sempurna #gagal paham stadium 2.
Sedikit flash back ke masa kecil dahulu, saat masa anak-anak yang begitu lucunya sampai masa remaja yang sedemikian cerianya *copas profile K, sudah menjadi tradisi di dalam keluarga saya untuk tidak menjejali memori dalam rangka mengingat hari ulang tahun masing-masing saudara. Maklum kami keluarga cukup besar dengan 7 bersaudara sehingga bagi Bapak Ibu kami, jangankan mengingat tanggal lahir anaknya, memanggil nama anaknya saja kadang sering tertukar-tukar dengan nama anak tetangga *loh. Jadi seringkali bahkan saya sendiri melewatkan hari ulang tahun tanpa ucapan selamat dari saudara bahkan tidak menyadari kalau sedang ulang tahun. Nah, baru pada masa SMA dulu, ritual ulang tahun tidak boleh terlupa. Ada dua catatan kenapa tidak boleh lupa. Yang pertama harus siap-siap ngumpulin sisa uang saku buat nraktir teman-teman di kantin atau mie ayam gerobak dorong depan sekolah. Yang kedua harus nyiapin baju ganti karena lemparan telor busuk atau digotong ramai-ramai masuk comberan depan sekolah *nasib.
Begitu beranjak makan bangku kuliah *maklum anak kost kalo’ laper bangku juga diembat, hilang lagi tu kebiasaan mengingat kapan ulang tahun. Masih lebih hapal nomor induk mahasiswa, TK/22082, karena musti jeli ngelihat papan pengumuman hasil ujian. Ingatan tentang hari ulang tahun muncul lagi ketika berada di masa semester tua *meski tampang masih muda sampai usia setua saat ini. Berawal ketika mulai mengenal dunia maya, internet di masa-masa awal booming di tahun millenium. Punya akun email yang mengharuskan memasukkan data pribadi termasuk tanggal lahir membuat ingatan pulih kembali tentang kapan terlahir ke dunia ini. Berlanjut ketika menulis email gombalan ke seorang cewek, “ehh, tanggal segini gw ulang tahun, loh..” yang mendapat respons dari sang cewek “trus…maksudnya..?” *tutup muka. Tapi ternyata pas di hari H, pagi-pagi Ibu Kost teriak-teriak manggil ada yang telpon. Dan ternyata suara seorang gadis lucu terdengar di seberang, ngucapin selamat ulang tahun. Wah…bener-bener ucapan pertama dari seorang gadis setelah sekian lama melupakan tanggalan. Singkat cerita sang gadis akhirnya berhasil melahirkan duo krucil yang tadi siang bersautan menyanyikan lagu..Heppy B’day..Papa, trus berebut tiup lilin lanjut belepotan makan kue tart *senyum bahagia. Yup, memang di keluarga istri masalah tanggal lahir ulang tahun masing-masing tercatat baik di kepala masing-masing dan pasti saling mengucapkan selamat entah ketemu langsung atau lewat pesan.
Hari ini atau tepatnya tadi malam dini hari mungkin jam 00:00 sebuah bisikan lembut terdengar di telinga mengucapkan selamat ulang tahun, entah tepatnya jam berapa karena sudah terlelap tidur menunggu datangnya sang gadis yang sedang tugas bela negara sampai malam menjelang. Setiap tahun sang gadis selalu berlomba menjadi yang nomor satu ngucapin selamat ulang tahun. Sebagai bukti otentik, bahkan ucapan lewat sms atau email juga dilakukan *cium pipi sambil pegang henpon. Pagi harinya ketika cek gadget, sudah muncul berderet notifikasi ucapan selamat ulang tahun. Wah, hebat juga ya teman-teman mengingatku *jadi terharu.
Dan coba tebak siapa yang pertama memberi ucapan selamat? Menurut catatantime stamp notifikasi email adalah ucapan dari sang gadis dan….karir.com *nyengir.
Hidup di jaman cyber ini memang susah untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang maya. Notifikasi robot akan sangat konsisten dan tepat waktu mengingat hari jadi setiap orang yang ada di database-nya. Bahkan begitu buka browser, mBah Gugel pun langsung tahu dan memberikan ucapan selamat ualng tahun *bravo. Dan setelah merenung sejenak hari ini, ternyata mencapai angka 96,69% ucapan yang berasal dari dunia maya karena ucapan nyata hanya muncul dari keluarga kecil di rumah ini saja. Beragam ucapan maya muncul dari berbagai bentuk jejaring sosial. Notifikasi dari sistem mengingatkan ke teman-teman tentang adanya yang berulang tahun di hari ini. Group chat platform BB maupun robot ijo bersautan memberikan komentar. Copas dengan berbagai tambahan menjadi ritual ucapan teman-teman pemalas yang hemat energi. Meski copas masih lebih terhormat daripada yang melewatkan ucapan, malu copas tapi males nulis, apalagi ngasih kado, mustahil..karena kado hanya bisa didapat saat ulang tahun usia paling tinggi SD, atau kado dari sang pacar. Setelah usia cukup matang hampir gosong yang ada adalah saatnya ngecek dompet buat traktiran *melas tanggal tuwa.
Jadi bagi saya tidak lah penting ucapan selamat ulang tahun baik di dunia nyata maupun dunia maya. Yang terpenting adalah setiap hari merupakan waktu yang nyata untuk selalu bersyukur atas karunia kenikmatan hidup di dunia ini dari Sang Maha Pencipta. Diberikan anugerah keluarga yang bahagia, teman-teman nyata dan maya yang sudah berinteraksi selama ini. Terima kasih buat yang telah mengucapkan selamat di dunia maya, bagi yang tidak ngucapin mungkin Anda masih gagap teknologi sehingga bisa jadi gagal paham bagaimana cara ngucapin selamat lewat dunia maya *dimaapken.
Make a wish klise saat lilin ditiup duo krucil tadi “semoga hari ini dan selanjutnya lebih baik dari hari-hari kemarin”. Tanpa ucapan selamat baik nyata maupun maya, tanpa tiup lilin dan potong kue sekali pun saya yakin dan percaya dengan perhatian dan kasih sayang dari bapak, ibu, adik, kakak, teman-teman dan sodara-sodara sebangsa dan setanah air semua. Seperti keyakinan akan perhatian kasih sayang dari keluarga besar saya yang sampai detik ini belum ada satu pun yang ngucapin selamat bahkan sadar bahwa anak paling bungsu ini hari ini ulang tahun, hepi b’day to me deh.. *nyengir prihatin.
Salam,
HUM