Monday, November 25, 2019

Ibuku, Guru Nyata dalam Kehidupanku

BY HUM IN , , No comments

Bu Tatik dan anak-anak SD Setan

Namanya Hartati, orang-orang memanggilnya Bu Tatik, sesuai lidah orang Jawa gampang untuk mengucapkannya. Beliau adalah sosok guru SD yang cukup bersahaja. Kenapa beliau begitu mewarnai kehidupan saya? Coba kita simak jalan ceritanya.

Bu Tatik, beliau lah yang menemukan 'bakat aneh' dari seorang anak kecil yang suatu ketika ngambek tidak mau lagi sekolah di taman kanak-kanak karena merasa bosan hanya bermain, bernyanyi dan menggambar saja. Anak kecil tadi akhirnya 'dititipkan' untuk belajar di SD kelas 1 di tempat beliau mengajar. Guru kelas akhirnya menempatkan sang anak kecil untuk ikut duduk bersama menikmati pelajaran dengan status 'pupuk bawang' alias anak kecil 'titipan'. Waktu ngambek si anak kecil kebetulan bukan pas di waktu tahun ajaran baru, sehingga dia berstatus 'pupuk bawang' mulai catur wulan terakhir. Ibu Guru kelas melihat perkembangan sang anak kecil ternyata bisa mengikuti mata pelajaran dengan baik dan akhirnya di-promote untuk naik ke kelas 2 di akhir masa 'titipan' yang hanya berlangsung sekitar 3 bulan saja. Bu Tatik sebenarnya mau menahan si anak, tapi sang guru kelas meyakinkan bahwa si anak bisa.

Akhirnya setelah menempuh pelajaran selama 3 bulan, si anak resmi naik ke kelas 2. Ya..karena kebetulan si anak kecil dilahirkan di desa dengan teman-teman sebaya yang sama-sama kurang gizi, sehingga asupan nutrisi belum seperti anak sekarang yang pintar dan cerdas, akhirnya si anak kecil menjadi anak 'paling pintar', maklum ndak ada saingan dan sekaligus paling kecil. Bu Tatik juga lah yang menjadi saksi sejarah ketika seorang anak kecil kelas 2 SD tadi mulai kenal rokok :D. Kisah merokok si anak kecil bisa di baca di tulisan Berhenti Merokok Itu Mudah (ternyata link dah dihapus sama Kompasiana :P)

Cerita tentang Bu Tatik tidak habis sampai di sini, pas menginjak kelas 4, ada satu kejadian yang hampir merusak reputasi si anak kecil yang 'paling pintar' tadi. Ceritanya ada guru baru pengganti untuk mata pelajaran matematika, karena guru yang sebenarnya sedang mengikuti penataran. Soal matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan yang dianggap anak-anak sulit, tiba-tiba menjadi begitu mudah karena 'teorema ngawur' sang guru pengganti.

(1/2) + (2/4) = "atas tambah atas / bawah tambah bawah"

(1/2) + (2/4) = (1+2) / (2+4) = 3/6

Whuaahh...teorema yang menyesatkan bukan? Si anak kecil yang merasakan ada yang tidak beres dengan penjelasan sang guru tentu saja protes, tapi tidak ditanggapi sang guru bahkan teman-temannya membodoh-bodohkan dirinya yang merasa tiba-tiba jadi orang paling bodoh sedunia saat itu. Akhirnya si anak kecil mengadu ke Bu Tatik dengan penjelasan logisnya. Meski menjelang kenaikan kelas 3 beliau pindah tugas untuk promosi ke SD lain, Bu Tatik masih bersedia menyempatkan diri untuk diskusi dengan guru pengganti tadi mengenai pelajaran yang diberikan.  Akhirnya 'teorema ngawur' sang guru pengganti direvisi agar tidak menyesatkan dan eksistensi si anak kecil tambah diperhitungkan di kancah percaturan anak-anak SD tersebut *:senyum.

Menjelang kenaikan kelas 5 si anak kecil, Bu Tatik kembali bertugas di sekolahnya dengan posisi baru sebagai Kepala Sekolah. Demi melihat potensi sang anak, setiap kali ada perlombaan selalu coba diikutsertakan. Beliau selalu ikut serta mendampingi si anak ketika lomba sendiri maupun berkelompok. SD kampung yang sebelumnya kurang diperhitungkan, sedikit demi sedikit diperhitungkan namanya di tingkat kecamatan ketika berhasil menjuarai berbagai perlombaan sekolah tingkat kecamatan dan berhasil bertatap muka dengan Pak Bupati ketika si anak kecil menjadi juara 1 lomba mengarang tingkat kabupaten. Terlihat wajah bangga ketika melihat si anak kecil naik ke panggung dan disebut nama SD-nya yang dari kampung. Lebih bangga dan lega lagi ketika si anak kecil akhirnya bisa jadi anak satu-satunya yang tembus masuk ke SMP terfavorit di kota, meski anak kampung dari SD terpencil.

Sudah bisa menebak kira-kira siapakah anak kecil yang ngambek tadi? Yup...tiada lain tiada bukan dialah HUM :), anak kecil yang sampai sekarang tidak punya ijazah kelulusan TK *:nyengir.

Bisa nebak juga siapa sosok Bu Tatik yang begitu mewarnai hidup saya? Yup..beliau adalah Ibunda tercinta, sosok yang merawat saya semenjak dari rahim sampai sekarang dewasa ini tapi tetap menjadi seorang 'anak kecil' di mata beliau sampai saat ini dalam usia yang sudah menginjak angka 79 tahun. Semoga Ibunda tercinta senantiasa diberikan kesehatan dan berkah dari Yang Maha Kuasa. Aamiin...

Yup..sekali lagi, Bu Tatik...ibunda tercinta merupakan sosok wanita yang tidak pernah tergantikan di hati ini. Sosok ibu yang telah membesarkan 6 orang anak dengan si bungsu yang paling nakal ini.Sosok wanita berikutnya yang menjadi harapan saya untuk bersama-sama membesarkan duo krucil yang lucu adalah istri tercinta. Istri saya merupakan separuh dari jiwa saya dalam mengarungi kehidupan ini, belajar berbagi bersama menikmati dan mensyukuri setiap nikmat dari Ilahi. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang telah dan akan selalu menemani setiap detik mensyukuri kehidupan ini.

Orang tua merupakan guru terhebat buat anak-anak kita, bahkan melebihi seorang profesor sekalipun.

Selamat Hari Guru Nasional...
Sampaikan salam hormat saya untuk Ibunda dan Istri tercinta yang pasti merupakan wanita-wanita hebat dalam kehidupan Anda.



Salam,
HUM

Saturday, May 18, 2019

SEEK & DESTROY

BY HUM IN , , No comments


Melanjutkan woro-woro hand phone hilang kemarin, kita lanjutkan proses investigasinya. 
Mission begin..! Seek & Destroy..!
Selamat menyimak paparan panjang berikut ini..

Kita kilas balik dulu cerita sebelumnya. Jadi handphone hilang saat perjalanan ke masjid menggunakan sepeda, potensi terjatuh karena balapan sama The Dappo mengejar sholat berjamaah. Setelah sholat selesai baru tersadar handphone tidak ada di saku. Kemudian sempat coba napak tilas menyusuri jalanan rumah ke masjid tapi hasil nihil.



Sempat terpikir dua kemungkinan ketika nomor dihubungi tidak aktif. Analisa detektif The Dappo adalah handphone kelindas mobil dan hancur berkeping-keping, sambil dia peragakan kondisinya menurut imajinasinya πŸ˜…. Kemungkinan kedua adalah ada orang yang menemukan kemudian handphone dimatikan.

Apakah berhenti sampai di sini? Meski ikhlas kalau memang tidak kembali, naluri detektip tidak terbendung. Setelah olah TKP tidak membuahkan hasil, sebagai seorang yang sok merasa ahlinya ahli, intinya inti, core of the core dunia IT, kita lanjutkan uji forensik digital.

Step pertama paling simple kirim SMS & WA, tujuannya sederhana jika handphone nyala mudah-mudahan yang menemukan membaca pesan dan beritikad baik mengembalikan. Tujuan lainnya adalah untuk tracking waktu kapan handphone nyala. Harapannya handphone masih akan aktif lagi, meski analisa detektip The Dappo hal itu adalah mustahil karena sudah hancur berkeping-keping πŸ˜….

Step kedua coba memanfaatkan fungsi tracking GPS dengan aplikasi sejuta umat find my device-nya mbah Gugel. Paralel juga tracking lewat Cloud. Tapi karena proses tracking nanti menggunakan gmap, jadi seeking kita fokuskan menggunakan find my device-nya mbah Gugel yang tentunya lebih terintegrasi. Hasil tracking posisi terakhir masih di sekitar rumah dan dalam kondisi off, jadi tidak ada aktivitas fisik yang bisa kami lakukan malam itu.

Find my device ini punya kemampuan untuk mendeteksi lokasi pergerakan handphone kita setiap step dan live tracking saat handphone kita kondisi online. Ada 3 fitur utamanya. Yang pertama 'Play Sound', jadi kita bisa membuat handphone berdering dengan volume maksimal meskipun kondisi silent. Berguna jika handphone sering nyelip ketlingsut nggak jelas atau ada teman yang iseng nyembunyiin.

Yang kedua adalah fungsi 'Secure Device'. Jadi handphone bisa kita locked sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak bisa mengaksesnya. Powerful bagi yang tidak menggunakan fitur kunci layar di handphone nya.
Fungsi ketiga adalah senjata pamungkas 'Erase Device'. Ketika kita sudah di titik desperate untuk berharap handphone kembali, fungsi ini mirip aksi spionase untuk menghilangkan barang bukti daripada dikuasai pihak yang tidak berkepentingan. Bersih dari noda tanpa sisa.
So, kita mulai step by step... Seek & Destroy..!!

Play Sound & Secure Device sudah diaktifkan, tapi karena handphone kondisi off, play sound tidak bisa aktif. Minimal Secure Device akan aktif saat handphone nyala. Fitur Erase Device masih kita tunda karena masih berharap kalau memang masih rejeki pasti akan kembali.

Step berikutnya satu persatu ganti password demi mengamankan semua akun yang terintegrasi dg handphone mulai dari email sampai internet banking. Perubahan password ternyata terhambat untuk akun market place karena butuh kode validasi yang dikirim ke nomor handphone yang terdaftar, lha wong nomernya nempel di handphone yang hilang..πŸ˜…

Semua aktivitas update akun sudah dilakukan, lanjut menghubungi operator seluler untuk block nomor biar tidak bisa digunakan untuk keperluan yang tidak baik. Tapi ternyata proses blockinng nomor tidak bisa via call center, jadi harus datang langsung ke galery Indosat. Ya sudah..artinya usaha sementara break sambil tunggu besok mentari bersinar. Tinggal bobok manis dulu dan tidak lupa sebelumnya cuci tangan cuci kaki dan berdoa semoga mimpi yang indah 😊


Setelah makan sahur dan subuh masih dengan mata kriyep-kriyep, investigasi duo detektip kita lanjutkan. Pantau find my device..tadaaa...online! Jam 04:52 saat fungsi tracking dijalankan, handphone status online dengan kondisi battery life 20%. Kita coba cek status WA, delivered jam 03:58, belum lama target mengaktifkan handphone-nya. Lokasi berada di sekitar warung kopi selemparan apem dari rumah. Sepertinya target habis makan sahur lanjut ngopi-ngopi nunggu pagi..πŸ˜…

Tidak menyia-nyiakan waktu, sebelum handphone low bat, duo detektip langsung beraksi pancal pedal sepedah..tancap gass...go..go..!

Sampai di lokasi kita berhenti parkir sepedah dan coba aktivasi 'Play Sound'...
Krik..krik..krik..
Suasana sepi tidak terdengar suara dering merdu handphone. Ada apa ini? Apa yang sebenarnya telat terjadi? Apakah mbah Gugel memberikan informasi yang tidak valid? Hoax ini mah...πŸ˜…
Lanjut coba live tracking online dan ternyata target sudah bergerak..waduh beneran telat kita..
Pergerakan target menjauh dari lokasi dan sepertinya menggunakan kendaraan bermotor yang tidak mungkin kita kejar dengan genjotan pedal sampai dengkul copot pun πŸ˜…. Akhirnya duo detektip terpaksa balik kucing, bukan menyerah tapi PitStop sejenak mengatur strategi.


Ambil laptop untuk dapat visual lokasi yang lebih jelas...dan tadaaa...ternyata keberuntungan masih berpihak di duo detektip pahlawan pembela kebetulan ini. Target stop steady di satu titik yang ternyata setengah lemparan apem dari rumah. Tidak menyia-nyiakan waktu langsung tancap gass..!

Lokasi adalah sebuah bangunan workshop di ujung gang dekat masjid. Sebuah mobil terparkir di depannya. Suasana terlihat sepi meski pintu gerbang separuh terbuka. Langsung coba aktivasi 'Play Sound'...krik..krik..krik..masih senyap, meski telinga ini sedikit mendengar suara dering kecil di dalam, tapi kurang jelas.
Sempat diam sebentar di lokasi mengatur langkah selanjutnya. Tidak berapa lama terlihat ada satu orang pemuda di dalam rumah, sepertinya habis selesai mandi. Langsung ketok gerbang masuk ke dalam dan to the point nanyain ada nemu handphone atau tidak?
Dijawab dengan sedikit tampang kaget dan agak bingung. Trus kami ceritakan kronologis kejadian, lokasi yang tidak jauh dari situ dan hasil tracking menunjukkan lokasi handphone saat ini ada di sini, sambil menunjukkan map device ke pemuda tadi. Sambil celingukan dia bilang, "ohh..mungkin ada temannya yang tahu, tapi masih pada tidur". Sambil nunjukin di sebuah ruangan dan terlihat beberapa sosok bergelimpangan masih terbuai alam mimpi.

Nggak mau berdebat lama dulu, kami sampaikan bahwa rumah kami di ujung pengkolan sana dekat pos security. Jadi nanti kalau ada temennya yang ternyata nemu boleh balikin ke sana. Si pemuda mengiyakan dan saya minta nomernya untuk dihubungi lagi.


Sambil jalan pulang, kami berdua duo detektip ini yaqin haqul yaqin handphone ada di situ. Sampai di rumah sudah ditungguin si Kakak dengan muka manyun karena hari ini adalah acara pelepasan wisudanya...waaahh...nggak sadar si Kakak sudah gedhe ternyata...πŸ˜…sudah lulus SD..alhamdulillah..πŸ˜‡

Sedetik sebelum mobil meluncur keluar tiba-tiba handphone berdering dan terlihat di layar nomor si pemuda tadi. Langsung diangkat dan dari seberang sana terdengar suara, "handphone nya sudah ketemu, Pak!"
Wow..langsung kita meluncur ke TKP!

Sengaja kita aktifkan lagi fitur Play Sound yang akan bersuara selama 5 menit. Sampai di TKP terdengar suara dering keras handphone yang dipegang oleh seorang pemuda lain yang masih kucel baru bangun, ditemani pemuda tadi di belakangnya. Sambil agak grogi gimana, si pemuda cerita bahwa benar semalam menemukan handphone itu jatuh di jalan depan saat dia mau pulang ke situ.

Alhamdulillah...sambil mengucapkan terimakasih dan sedikit basa basi untuk mencairkan suasana, handphone akhirnya berpindah tangan ke pemiliknya lagi. Kalau memang masih rejeki pasti akan kembali 😊. Untung belum aktivasi mode destroy..πŸ˜…

Salam,
HUM

Monday, January 1, 2018

End Year Review

BY HUM IN , , , No comments


Sebagai pijakan untuk resolusi tahun 2018, saya coba evaluasi hasil dari salah satu resolusi tahun lalu. Salah satu resolusi tahun 2017 adalah menyalurkan hobby sebagai Pengguna. Nah, daripada kecanduan sendirian kenapa tidak coba ditingkatkan menjadi Pengedar? πŸ˜…

Nah, berawal dari iseng-iseng berhadiah akhirnya terjerumus menjadi Pengedar sekaligus Bandar. Berbagai macam ide-ide kecil dari cerita-cerita inspiratif orang-orang sederhana yang kami kenal membawa awal untuk mencoba melangkah. Seorang Ibu usia senja kalau nggak mau dibilang Nenek dari sebuah kota pinggiran di Jawa Timur awal pertama yang membuka ide sederhana itu. Beliau rajin belanja di Mall yang saya atau kita bilang barang-barangnya pasti lebih mahal dibanding beli di luar. Ternyata beliau belanja bukan untuk kebutuhan sendiri tapi dijual lagi! Dan dapat profit pastinya! Di jual dimana? Seluruh Indonesia! Yess...Online Shop!

Pelajaran pertama yang kami ambil, jualan bukan hanya mencari produk murah untuk dijual lagi. Prinsip dasar ekonomi memang benar tentu saja, beli semurah-murahnya untuk dijual semahal-mahalnya. Profit tinggi!
Tapi ternyata ada hal mendasar yang lebih penting lagi, cukup satu kata, PEMBELI! Karena ternyata syarat adanya sebuah transaksi jual beli adalah CUKUP dengan adanya PEMBELI. Bahkan penjual dan barang pun tidak perlu ada! Bingung kan? Sama..πŸ˜… Silahkan cari tahu bagaimana dapat duit tanpa harus punya produk dan bahkan tanpa perlu berjualan, yang penting ada PEMBELI!
Kalau mau tahu cukup komen YES! πŸ˜…

Inspirasi lain kami dapatkan di pagi hari saat rutinitas berangkat kerja. Biasanya radio mobil manteng sebuah stasiun yang isinya obrolan ringan pagi hari disela lagu-lagu hit tanah air. Nah, entah kapan lupa tepatnya, duo host kocak yang mbawain acara pagi biasanya kok nggak nongol lagi, ntah resign atau gimana. Sebagai gantinya dua penyiar yang lebih muda dengan gaya kekinian di setiap obrolannya, mungkin biar lebih fresh kali pikir si Management radionya. Tapi buat kami malah jadi garing! πŸ˜…

Nah, ternyata gantinya penyiar tadi membawa hikmah. Jadi besoknya mulai cari-cari channel radio yang penyiarnya asyik. Ehh..nemu radio yang agak serius isinya tentang bisnis dan di setiap pagi ganti-ganti diskusi tentang bisnis. Menarik nih! 
Sampai satu pagi ada talk show interaktif dengan pemirsa di rumah. Ada satu pertanyaan yang intinya dia mau dapat saran usaha samoingan apa yang cocok baginya yang masih tetap fokus dengan pekerjaannya sekarang. Diskusi panjang lebar akhirnya berkembang dari pertanyaan itu dan berbagai tips terlontar dari nara sumber pagi itu dan tercatat di kepala ini. Mau tahu apa saja tips-nya? Bagi yang mau tahu silahkan komen YES! πŸ˜… 

Satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan sebagai tolak ukur dalam bisnis sampingan. Menurut sang nara sumber, Anda bisa tetap melakukan bisnis sampingan tanpa meninggalkan bisnis utama sampai dengan profit 3x dari penghasilan utama. Lebih dari itu artinya bisnis utama Anda yang akan menjadi bisnis sampingan! πŸ˜…

Nah, dari sekilas hasil review bisnis sampingan setahun ini terlihat trend bahwa belum bisa mencapai 3x dari penghasilan utama.
Kalau kita lihat dari hasil evaluasi pencapaian selama setahun. Ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil. Kesimpulan pertama bisa diambil bahwa gain yang didapat masih naik turun, perlu terus intens untuk penetrasi pasar. Profit belum tembus 3x penghasilan utama.
Kesimpulan lain bisa jadi profit dari bisnis ini terlalu kecil atau penghasilan sekarang terlalu besar? πŸ˜πŸ˜…
Yang lebih parah lagi kalau kesimpulannya adalah profit bisnis kecil sekali padahal penghasilan utama sudah kecil πŸ˜“πŸ˜…

Yang paling penting adalah selalu syukuri apa yang sudah diberikan kepada kita. Tidak perlu risau dan berpikir rumit. Berpikirlah seperti orang malas, karena orang malas akan mencari cara paling sederhana untuk menyelesaikan masalah yang berat.

Lazy people will find simple way to do a difficult job..
Think crazy be lazy..
Don't rich people difficult ahh.. πŸ˜… 

Salam,
HUM 

Saturday, June 17, 2017

Tapir vs Ikan Duyung

BY HUM No comments


Ada cerita menarik hasil jalan2 ke Eropah 6.9 bulan yang lalu. Keliling ke beberapa negara yang mayoritas penduduknya bangsa Tapir versi si anu. 

Dengan mayoritas penduduk Tapir tadi, suasana jauh lebih tenang dari Indonesia. Tol antar negara yang mulus minim kemacetan. Disiplin di jalan dalam kota dengan lampu merah buat pejalan kaki. Bersepeda tenang di dinginnya cuaca menjadi aktivitas nyaman para penduduknya.

Sempat melipir ke zona merah area Amsterdam. Akuarium dengan putri duyung dan ikan julung-julung meliuk-liuk menghangatkan suasana malam. Masih dengan suasana tenang nyaman tanpa keributan meski mariyuana menjadi menu cemilan yang biasa.

Sempat merenung kenapa Endonesiah yang mayoritas penduduknya religius ternyata keseharian penduduknya terlihat bagaikan prajurit yang maju ke medan perang dengan semangat spartan saat memacu kendaraan di jalanan. Tidak mau saling mengalah mengisi dua lajur jalan sampai penuh dan berebut dengan beringasnya. Korupsi dikabarkan merajalela bahkan menggunakan kode-kode religius untuk sandi percakapan. Bahkan muncul issue chat mesum seorang ulama besar. Benar-benar sebuah fenomena yang luar biasa.

Sampai pada sebuah kesimpulan yang mungkin impulsif, mungkin prematur dan mungkin juga akan menjadi tonggak sebuah sejarah baru seperti sejarah tentang Gaj Ahmada, mohon bersabar semua itu adalah ujian. Di negara bangsa Tapir sana, sudah tidak prospektif lagi buat syaiton untuk melancarkan aksi menggoda manusia untuk terjerumus masuk ke lembah dosa menemani mereka di neraka sana, lha wong bangsa Tapir kan sudah jelas masuk neraka, ngapain juga perlu digoda. Mending ke Endonesiah yang mayoritas penduduknya religius sehingga menjadi ladang prospektif untuk digoda, dijerumuskan mengikuti jejak langkah syaiton menghuni neraka.

Mohon bersabar...ini ujian...

I lop Endonesiah...πŸ‡²πŸ‡¨✊

Salam,
HUM

Tuesday, March 28, 2017

TEMPAT TERNYAMAN

BY HUM IN , No comments



Pas jaman kecil saya dulu, kamar Emak adalah tempat ternyaman. Tidur lelap dan damai dalam pelukan Ibunda adalah momen yang susah tergambarkan lewat kata-kata.

Menjelang usia sekolah tempat ternyaman versi saya tergantikan oleh tempat lain yang mungkin tidak terbayang di benak Anda. Tempat pertama adalah sebatang pohon jambu di depan rumah yang tepat menempel di pinggir atap rumah dan sebagian dahannya menjulur ke genteng rumah. Yup, menjadi tempat favorit karena di atas pohon ini saya bisa menghabiskan waktu untuk membaca buku sambil makan buah jambu segar langsung metik di atas pohon. Saking nyamannya di atas pohon ini pernah dengan sukses jatuh dari atas, untung jatuh ke genteng rumah jadi tidak terlalu tinggi dan berhasil menghancurkan 69 buah genteng hancur berantakanπŸ˜…

Tempat nyaman lainnya saat itu adalah...toilet. Yup betul, Toilet! Di tempat ini saya dulu bisa dengan nyaman berlama-lama di dalamnya. BAB atau mandi berendam? Ternyata bukan. Nyambung dengan tempat nyaman di atas pohon tadi, saat menginjak usia sekolah dasar, mulai mengenal sebuah kesenangan baru. Sebenarnya paralel dengan menikmati membaca buku dengan nangkring di atas pohon tadi, sambil...merokok 😬. Yup..merokok di atas pohon sambil baca buku cerita merupakan sebuah kenyamanan tingkat tinggi, di ketinggian soalnya. Nah, tempat nyaman buat merokok yang sering digunakan oleh para perokok berat pasti tahu, Toilet!

Tiba saatnya pergi merantau tinggal sendiri di tempat kost saat kuliah. Kamar mungil dengan luas kotor 6.9 m² menjadi tempat ternyaman saat itu. Sepotong dipan kecil dengan kasur busa tipis menjadi tempat meletakkan badan setelah lelah disetrum seharian. Rak gantung penuh tumpukan buku hasil hunting di pasar senthir berderet rapi. Kamar mungil yang pengap dan panas tersejukkan dengan kipas angin kecil yang berputar malu-malu. Sebuah televisi hitam putih yang dulu nangkring di ruang keluarga di rumah sejak sebelum saya dilahirkan menambah kenyamanan menikmati berita sore yang sudah ditunggu-tunggu sama Bapak Kost yang baru keluar dari kamar saat Dunia dalam Berita selesai. Sebuah speaker aktif mengeluarkan dentuman bass dan suara gitar melengking dari Hetfield dan Richie Sambora, sesekali alunan merdu Joe Satriani ikut mewarnai. Satu set komputer Pentium dengan casing yang tidak pernah sempat ditutup karena lebih sering dioprek ikut menemani hari melewati malam berganti siang.

Pindah ke sebuah rumah kontrakan mungil saat awal-awal kerja. Masih ingat saat-saat Sabtu Minggu menghabiskan waktu tidur siang di kamar dengan cahaya matahari masuk langsung dari jendela. Bangun sore dengan keringat membasahi sekujur badan karena panasnya udara merupakan sebuah kenikmatan tersendiri.

Masih di rumah kontrakan yang sama, sepotong kasur busa tipis ukuran single kami pakai untuk alas tidur dengan nyaman sampai pagi menjelang. Kok kami? Iya kami. Kasur busa tipis single tadi merupakan alas tidur ternyaman saya dan istri saat melewati masa-masa honeymoon 😍. Kurang lebih 69 hari lamanya kami menikmati masa itu menunggu rumah kami yang telat renovasi.

Selanjutnya persis saat tahun baru, kami resmi menempati rumah mungil hasil nekat penuh perhitungan sebelum memutuskan membelinya sebagai rumah impian kami. Sebuah rumah mungil yang mirip property sebuah sirkus sulap. Kenapa begitu?Karena begitu pintu masuk dibuka langsung muncul pintu keluar, saking kecilnya..πŸ˜…

Seiring munculnya krucil yang mewarnai rumah nyaman kami, tempat ternyaman kami selalu berganti-ganti. Sedikit merenung arti kata ter- dalam kata ternyaman. Menurut arti tata bahasa, awalan ter- tadi mestinya mempunyai arti "paling". Dan ternyata awalan kata ter- atau paling tadi tidak pernah ada habisnya. Selalu ada tempat TERnyaman yang berganti setiap saat. Dan ternyata TEMPAT TERNYAMAN itu tidak pernah pindah-pindah meski secara de facto selalu berpindah fisiknya, karena ternyata TEMPAT TERNYAMAN itu ada di HATI ini. Ya..ternyata di mana pun kita berada, cukup letakkan HATI pada tempat yang nyaman, cukup itu saja!

Salam,
HUM