Saturday, April 7, 2012

Filosofi (Ngawur) Ngecat Rumah

BY HUM IN , No comments

13338136281081115406
Liburan panjang kali ini kira-kira diisi kegiatan apa ya..?? Sepertinya pertanyaannya dah basi yak...liburan 3 hari dah ilang 2 hari, tinggal minggu besok..hehehe... Itu sebenarnya pertanyaan yang terlintas di pikiran lebih seminggu yang lalu...wakkss..lama amat yak mikirnya..telmi kaleee...hihihi...

Yup, yang namanya tanggal merah..pasti dah dinanti oleh orang-orang yang setiap harinya sibuk kerja, apalagi merahnya pas hari Jum'at...tambah berbunga-bunga saja hati ini..wuihh..kayak habis dapet durian runtuh..(heran ama peribahasa satu ini...padahal kalo' kena durian runtuh beneran, bakalan ancur adul tu muka kita pastinya yak..mana durinya tajam kan..??)

Ok, kita balik lagi ke pikiran yang terlintas lebih seminggu yang lalu..(susah amat deskripsinya yah..hihi..). Jadi sempet kepikiran kira-kira liburan 3 hari ini mau ngapain ya? Akhirnya terbersit sebuah ide brilian hasil merenung 17 menit di toilet..yup, libur 3 hari bakal diisi dengan acara bedah rumah..!! uppss..kayak acara tv ajah.. Maksudnya waktu 3 hari mau dimnfaatkan dengan make over mempercantik rumah..ngecat..hehhe..

Bicara tentang ngecat rumah, masih dari hasil penerawangan di bilik merenung dengan tambahan waktu 3 menit injury time..halah..terlintas beberapa pemikiran mengenai filosofi ngecat rumah. Bukannya sok pengen bicara filsafat lho..lha wong dulu setiap kali ndengerin wejangan Pak Damarjati Supadjar aja meski menyimak dengan serius..bengongnya masih ke bawa sampek balik ke kost..ndak mudeng...hahhaha... Tapi ndak apa-apa kan kalo' coba-coba ngomong filosofi ngecat rumah, meski ada catatan "ngawur"..hehhe...

Jadi prosesi ngecat rumah itu sebenarnya ibarat prosesi memberikan warna-warna pada kehidupan kita. Rumah bisa kita ibaratkan kehidupan kita. Proses pembuatan rumah mestinya diawali dengan pembangunan pondasi yang kokoh yang disiapkan untuk menopang bangunan di atasnya. Begitu juga dengan kehidupan kita, perlu adanya "pondasi" untuk mempersiapkan kehidupan sehingga tetap tegar menghadapi setiap perjalanan kehidupan ini. Pondasi yang kita perlukan apa? yup..pondasi utama untuk kehidupan ini tentunya bukan batu kali atau pondasi cakar ayam temuan Prof. Sedyatmo, pondasi buat kehidupan ini adalah bekal moral dan spiritual yang perlu ditanamkan semenjak dini.

Apa saja yang perlu kita persiapkan dalam prosesi pengecatan ini? Pertama kali tentunya media yang mau kita lakukan pengecatan, bisa berupa tembok rumah atau bagian rumah lain seperti pintu, jendela atau atap. Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang bagus, tentunya kita harus mempersiapkan media yang akan dicaat dengan benar. Misalkan kita mau mengecat tembok, tentunya tembok harus kita bersihkan dahulu dari kontaminasi kotoran berupa debu atau minyak. Hal ini sama halnya ketika kita mempersiapkan diri untuk mengisi kehidupan ini. Untuk bisa mendapatkan pelajaran yang optimal dalam kehidupan ini, kita perlu mempersiapkan diri dengan hati yang bersih, pikiran positif, sehingga ilmu dan pelajaran baru akan mudah masuk dan meresap dalam kehidupan keseharian kita.

Selain media kita sudah persiapkan dengan bagus, tidak lupa kita juga harus tahu tahapan proses yang benar dalam melakukan pengecatan. Setelah bidang dibersihkan, pertama kali tentunya kita lihat apakah ada bagian dinding yang cacat, retak atau rapuh. Perbaiki dulu kondisi tersebut. Sama juga dalam hidup ini, sebelum memulai untuk mengisi dengan pelajaran baru, tentunya kita lihat apakah masih ada yang kurang dan perlu ditambal dalam diri kita. Hal ini bisa kita artikan untuk memulai menerima ilmu baru, kita coba lihat kompetensi kita, apakah sudah siap menerima dengan segera atau masih perlu untuk di upgrade terlebih dahulu.

Prosesi selanjutnya adalah pemberian cat dasar. Jadi sebelum dilakukan pengecatan sesuai warna yang kita inginkan, untuk memberikan hasil yang optimal, cat dasar butuh kita aplikasikan terlebih dahulu. Fungsi dari cat dasar ini, selain sebagai media perekat lebih antara tembok dengan cat, juga ada yang ditambah formulasi untuk menghambat pertumbuhan jamur, ada produk yang menyebut dengan bahasa kerennya sebagai alkali killer. Dalam kehidupan kita juga sama, untuk mempelajari suatu ilmu baru, tidak serta merta lompat ke tingkat tinggi, mulai dari ilmu dasar kemudian sedikit demi sedikit mulai naik ke tingkat berikutnya. Dasar dari pelajaran kehidupan ini adalah moral. Jadi persiapan moral ini hampir sama seperti pondasi untuk rumah kehidupan kita. [caption id="attachment_170448" align="aligncenter" width="397" caption="Warna-warni cat (sumber : plafondpartisigipsum.com)"]1333813794420815380[/caption]

Setelah semua persiapan beres, tinggal kita pilih warna apa yang cocok untuk tembok rumah kita. Hal ini sangat tergantung dari selera masing-masing penghuni rumah. Tapi tentunya bukan hanya sang penghuni yang akan menikmati warna warni dari rumah kita. Tamu yang datang ke rumah kita juga berhak menikmati indahnya warna warni yang diaplikasikan ke dinding rumah, apalagi untuk area luar rumah. Jadi pemilihan warna memang merupakan hak prerogatif  subjektif sang pemilik tapi tanpa mengesampingkan juga kenyamanan orang lain yang melihatnya. Demikian juga dalam kehidupan kita, warna apa yang akan kita coretkan dalam hidup ini tentunya hak asasi masing-masing individu, tapi tentunya kita hidup tidak sendirian, ada saudara, teman, kerabat dan orang-orang disekitar kita yang akan melihat warna apa saja yang kita pilih untuk menjalani kehidupan ini. Apakah dunia hitam yang dipilih atau putih atau pun penuh warna warni, itu akan menjadi cermin kita dan apa yang akan dilihat oleh orang di sekitar kita.

Nah, setelah kita menentukan pemilihan warna, jangan lupa kita harus melakukan kalkulasi terhadap kebutuhan cat. Kita harus tahu kira-kira berapa daya sebar cat yang akan kita gunakan sehingga tidak kurang atau malah berlebih. Dalam kehidupan ini, kita juga harus bisa mengukur berapa kapasitas otak kita untuk dijejali dengan berbagai macam hal baru dalam kehidupan. Memang hal ini sangat absurd, susah sekali untuk bisa mengukur kapasitas otak kita. Yang terpenting adalah coba kita ukur kapasitasnya dengan berlatih management stress. Jika otak kita dibebani pikiran yang berat, tentunya kita akan mudah stress. Sebaliknya juga apabila otak kita tidak pernah kita latih untuk berpikir, maka lama-lama akan tumpul. Pepatah bilang bahwa otak kita itu ibarat pisau, apabila tidak pernah diasah..digunakan, lama-lama akan tumpul dan berkarat..hehehe...

Yang terakhir untuk aplikatornya. Pengecatan adalah hal yang mudah bisa dilakukan siapa saja, yang membedakan tentunya hasilnya. Metode maupun persiapan yang bagus tentunya tidak bisa dilakukan asal oleh orang sembarangan. Butuh penget ahuan tentang komposisi dari cat yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan pun tergantung media yang akan diaplikasikan. Bisa dengan roller, bisa juga dengan kuas. Roller paling cocok digunakan untuk area luas dan datar, sedang kuas untuk area yang punya kontur dan relatif sempit. Jadi semuanya ada teori dan tekniknya. Jadi kalo' pengen dapat hasil pengecatan yang optimal, serahkan saja ke ahlinya.

Lagi-lagi demikian juga dalam kehidupan ini. Ilmu yang sama belum tentu hasilnya sama bila diterapkan oleh dua orang dengan metode dan teknik yang berbeda. Jadi jika ingin mendapatkan ilmu yang optimal dalam kehidupan ini, carilah guru yang ahli dalam bidangnya. Jangan segan untuk bertanya dan mencari tahu setiap hal baru dalam hidup ini. Ilmu bisa diperoleh dengan berbagai cara, tapi ilmu yang optimal hanya didapatkan ketika kita sudah mempersiapkan diri untuk menerimanya dan menemukan orang yang cukup ahli untuk memberikan pelajaran bagi kita.

Gimana kira-kira filosofi yang dijabarkan di atas..sudah cukup ngawur..??hehehe... 

Fiiiuuhh...capek juga yah ngomong filsafat gitu..hehhehe... Kira-kira lebih capek mana dengan prosesi ngecat yang dilakukan pas liburan kali ini yah..? Persiapan cari referensi tentang cat sudah dilakukan dengan cukup, browsing sana sini trus survey ke toko cat sampek interview dengan penjualnya sukses dilaksanakan, dan akhirnya dapat menentukan warna apa saja yang mau dipakai termasuk berapa kebutuhan masing-masing cat, jugaa peralatan untuk aplikasinya.

Kalo' melihat dari uraian panjang lebar dan lammmaa diatas..hehehe...kira-kira sudah cukup persiapan dan siap untuk aplikasi. Dan ketika berpikir tentang filosofi yang terakhir, yaitu untuk aplikasi serahkan pada ahlinya, akhirnya saya memutuskan untuk memanggil ahlinya yaitu tukang langganan untuk aplikasi pengecatan rumah...jadi nggak capek deh..hehhehe.... So..kalo' pengen hasil bagus tanpa buang-buang energi dan waktu dan yang pasti tidak capek, cukup serahkan saja pada ahlinya..hehe..:)

Salam,
HUM

0 comments:

Post a Comment